Pengalaman yang sangat berkesan saat cuti kali ini, dengan berbekal ilmu BSM, 2April – 1Mei 2014.
Sigkat cerita, semula suami dan orang tua saya memang tidak percaya kemampuan saya melakukan terapy pijat BSM, sebelum pulang saya sudah pesan pada suami agar dibikinkan tempat atau ranjang terapy, agar saya bisa peraktek dan langsung membuktikan kemampuan saya.
Awalnya saya perkenalkan terapy BSM ini dengan cara tungyikung pada keluarga, suami, anak, dan orang tua. Alhamdullilah mereka menerima dan sekarang mendukungnya. Setelah itu saya memperaktikkan pijat terapy BSM kepada kakak dan kedua orang tua saya dan saya tambah dengan pengobatan hoi jiu atau bakar. Kemudian hari berikut, saya lakukan terapy pijat pada suami, kemudian tetangga dan bapak mertua. Alhamdullilah hasilnya LUAR BIASA, …. dan berbeda dengan pijat yang dikenal di Indonesia.
Kebetulan waktu itu ada tetangga, lutut kakinya ibu Mar terasa linu dan terkadang sakit, kemudian saya coba jalankan terapy, Allhamdullilah yg tadinya lutut sakit jadi ga sakit lagi.
Rupanya mereka jadi tertarik dengan ilmu BSM ini. Kemudian saya ajak para tetangga untuk belajar tungyikung dan olahraga pernapasan, setiap gerakan saya kasih tau manfaat dan gunanya. Hari pertama 10 orang belajar tungyikung, disitu juga ada dari salah satu ibu yang ikut olahraga merasakan perbedaan kakinya lutut yg tadinya sakit untuk ditekuk sudah tidak sakit lagi setelah olahraga tungyikung, sebut saja namanya bu Pipit.
Begitulah masyarakat mulai mengerti manfaat olahraga tungyikung, hari kedua dan ketiga dan seterusnya mereka tetap semangat walau sebenarnya masyarakat kami di Desa Cimarias rata-rata adalah petani, pagi disawah sore mereka tetap semangat belajar terapy BSM.
Kemudian disamping belajar tungyikung, saya juga berbagi sedikit tentang ilmu kesehatan dan obat-obatan, memang benar mereka masih awam sekali tentang kesehatan. Dan bagi masyarakat desa biasa saat berobat yang dikehendaki yang instan atau berobat langsung sembuh tanpa tau efek samping dari obat tersebut. Kemudian mereka senang sekali setelah saya berbagi ilmu untuk mengatasi sakit kepala, pundak leher capek, sakit pinggang dan lain-lain agar tidak selalu harus minum obat.
Lalu saya lebih lanjut menjelaskan panjang pendek kelima jari tangan kita dengan cara menyuruh dengan hati, nurani dan selama pikiran kita positif dan bersih dan saya yakinkan lagi bahwa tangan kita sendiri juga bisa menyembuhkan segala penyakit pada diri kita sendiri, Allhamdullilah mereka berhasil bermain panjang pendek jari. Umumnya mereka tidak percaya, tapi akhirnya mereka yakin dan percaya dan jadi tambah bersemangat untuk belajar.
Terakhir saya berbagi ilmu dengan cara dorong kaki dan goyang kaki untuk memperlancar peredaran darah dalam tubuh, Alhamdulilah sedikit demi sedikit mereka sudah tau perubahan dan rasa saat diterapy. Mereka sangat menyayangkan sekali waktu cuti sudah habis sehingga mereka tidak bisa belajar lebih banyak lagi, karena melihat semangat belajar mereka yang sangat tinggi maka saya hadiahkan kaset tungyikung untuk belajar bersama. Dihari terakhir cuti, mereka mengucapkan banyak terimaksih dan mendo’akan saya supaya saya dinegara Hongkong sukses dan kembali di Indonesia dengan membawa lebih banyak lagi ilmu untuk berbagi dengan keluarga dan masyarakat supaya sehat semua, dan membuka peraktik didesa cimarias AMIIIN3X…
Dari hati yang paling dalam saya mengucapkan banyak terimakasih kepada guru besar Almarhum Master Guo yang telah membagikan ilmunya kepada murid Indonesia, dan saya mengucapkan banyak terimaksih kepada semua guru atas bimbingan yang diberikan selama ini sehingga saya benar-benar bisa berguna tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi keluarga dan masyarakat.
Sujud syukur saya pada Allah yang telah mempertemukan saya dengan Hk Zhi Neng dan saya mohon do’a dan restunya kepada semua guru dan teman-teman seperjuangan semogga kita semua sukses dan apa yang dicita-citakan Almarhum Master Guo tercapai, ….
AMIIN3X. KAYAUUU!!!